Kediri, 30 Mei 2021
PELAYANAN MAHASISWA
Pelayanan mahasiswa di Kediri berjejaring dengan 6 kampus. Mahasiswa Kediri kebanyakan pendatang dari beberapa daerah di Indonesia, seperti NTT dan Kalimantan. Sehingga kebanyakan dari mahasiswa yang dilayani setelah lulus akan kembali ke kota masing – masing atau bekerja di luar kota yang lebih besar.
Bersyukur untuk 24 KTB yang sampai saat ini terus dikerjakan sekalipun mengalami kendala terkait regenerasi pemimpin serta penjangkauan mahasiswa baru dikarenakan pandemi yang ada, sehingga ruang untuk bertatap muka menjadi berkurang. Pemberitaan kabar baik terkendala di masa pandemic ini, sehingga kami berupaya untuk kembali kepada hal dasar yaitu doa. Pada bulan April yang lalu kami mengajak mahasiswa untuk berdoa terkait penjangkauan dan memberitakan kabar baik. Bersyukur untuk 9 Mahasiswa yang terlibat dalam kegerakan doa dan 14 mahasiswa yang terlibat dalam pelatihan PI.
Bersyukur untuk 6 pengurus PMK Kota yang masih setia mengerjakan pelayanan sekalipun tidak mudah dalam menjangkau dan memuridkan di masa pandemi. Karena berdasarkan survey yang pernah kami buat, dari 35% mahasiswa yang mengisi survey mereka mengikuti persekutuan doa hanya karena kewajiban baik dari kelas agama yang mereka ikuti pada semester 1 ataupun karena mereka adalah pengurus persekutuan. Selain itu kaderisasi pengurus juga terhambat karena mereka belum engage dengan pelayanan kampus, mungkin karena tidak berada di Kediri saat ini namun berada di daerah masing – masing.
PELAYANAN SISWA
Pelayanan siswa di Perkantas Kediri menjangkau 3 kota, yaitu Pare, Kediri dan Tulungagung, jarak anatar 3 kota ini cukup jauh. Pelayanan siswa di 3 kota ini membuat kami bisa saling belajar satu dengan yang lainnya. Meskipun kami sangat rindu untuk bertemu dan sharing secara langsung, tapi dengan adanya aplikasi pertemuan online sangat menolong kami.
Tantangan terbesar yang kami hadapi adalah mengenai sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan Pare, Kediri dan Tulungagung adalah kota kecil yang hanya sedikit memiliki universitas. Hal ini mengakibatkan adik2 siswa yang lulus SMA lebih tertarik ke luar kota untuk menempuh pendidikan yang diinginkan sehingga kami kekurangan tenaga untuk melayani siswa di kota kami. Keberadaan pandemi juga menjadi 1 hal yang bisa disyukuri karena adik2 siswa yang kuliah di luar kota, selama setahun ini diharuskan kuliah daring, sehingga bisa menolong pelayanan siswa. Relasi dan komunikasi dengan guru agama juga terjalin dengan baik meskipun komunikasi lebih sering kami lakukan melalui media online. Bagian ini yang turut mendukung pelayanan siswa yang dikerjakan termasuk dalam membangun kelompok – kelompok kecil di sekolah.
PELAYANAN ALUMNI
Kesetiaan kak Harry menolong iman alumni dalam kelompok PA setiap rabu minggu pertama menjadi bagian yang sangat penting dalam suppot pelayanan Perkantas Kediri. Dalam masa Pandemi, PA secara online tidak menjadi penghalang, bahkan kakak – kakak yang dari luar kota yang sebelumnya tidak bisa hadir saat ini bisa mengikuti PA secara daring yang diadakan. Namun kehadiran alumni – alumni muda/fresh graduate dirasa masih kurang, baik kehadiran dalam PA Alumni maupun dalam hal support pelayanan. Staf berupaya menjangkau alumni muda yang pernah dilayani dengan mengadakan gerakan doa alumni setiap 1 minggu satu kali.
Selain PA Alumni dan gerakan Doa, ada usaha yang diinisiasi oleh beberapa alumni untuk mendukung Pengadaan dan Pemeliharaan Rumah Persekutuan. Usaha saat ini yang sedang dikerjakan adalah beternak Babi. Keuntungannya akan digunakan untuk mendukung pengadaan rumah persekutuan dan operasional Perkantas.